Peace, Love and Stop Bullying!
Bully..
Satu kata namun dampaknya sangat berbahaya.
Bully merupakan suatu kekerasan pada orang lain yang mengarah pada tindakan buruk dan tidak patut untuk di contoh. Mirisnya, banyak orang yang tidak menyadari dan kurang peduli terhadap aksi bullying yang terjadi di sekitar mereka.
Seringkali kita dengar, baik dari berita maupun cit cat tetangga bahwa aksi bullying tidak hanya dilakukan oleh kalangan masyarakat dewasa, namun juga kerap terjadi di kalangan pelajar. Ya, anda tidak salah baca, Pelajar. Tentu jika mendengar kata pelajar maka yang terbesit di pikiran kita adalah sekolah, tempat untuk menimba ilmu. Lalu bagaimana bisa seorang pelajar yang notabene masih di bawah umur melakukan tindak kekerasan? Atau jangan-jangan mereka tidak sadar bahwa yang mereka lakukan termasuk aksi bullying?
Oleh karena itu, SD IISS mengajak seluruh siswa-siswi untuk mengetahui apa saja ciri-ciri tindakan bullying, apa penyebab terjadinya bullying dan akibat dari tindakan bullying tersebut dengan mengadakan Deklarasi dan Sosialisasi Anti Perundungan (Bullying) di Sekolah bersama Kepolisian Sektor Lowokwaru yakni Bapak Achmad dan Bapak Winarto. Sosialisasi anti bullying tersebut dilaksanakan pada rabu, 21 September dari pukul 08.00 hingga 09.30 WIB.
Banyak orang dewasa yang seakan-akan menutup mata akan bullying atau bahkan menormalisasi tindakan tersebut terjadi di kalangan anak-anak, nyatanya justru anak-anak kecil harus diajarkan bagaimana berperilaku dan beretika yang baik terhadap lingkungan sekitar, baik kepada orang tua, guru, bahkan teman sepermainannya. Sehubungan dengan hal tersebut, Bapak Winarto berkesempatan untuk menyampaikan materi mengenai bullying atau perundungan, dan Bapak Achmad menyampaikan materi tentang Kenakalan Remaja.
Melalui sosialisasi ini, bapak Achmad menjelaskan bahwa bullying tidak hanya seputar kekerasan fisik seperti memukul, mencubit atau hal lainnya yang lebih buruk, namun kekerasan verbal seperti mengejek dan menghina juga termasuk bullying, bahkan di zaman yang sangat canggih ini pun bullying bisa terjadi hanya dengan ketikan ibu jari, sungguh miris. Dampak yang diakibatkan oleh bullying pun sangat buruk, seseorang yang menjadi korban akan merasa tertekan, semakin tidak percaya diri dan bahkan mengalami gangguan pada mentalnya yang mungkin saja akan melekat di pikiran mereka dan menanamkan kenangan yang kelam selamanya.
Setelah para narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Terlihat para siswa-siswi sangat antusias dengan bertanya atau sharing mengenai hal-hal seputar bullying. Selain itu, seluruh siswa siswi di akhir acara di ajak untuk membaca deklarasi anti-bullying serta menandatangani poster deklarasi tersebut.
Diharapkan setelah dilaksanakannya sosialisasi anti bullying ini, warga sekolah terutama para guru lebih bisa mengawasi dan memberikan pengetahuan kepada anak-anak bahwa kekerasan sekecil apapun bukanlah hal yang wajar dan sangat tidak keren dengan selalu memberikan contoh perilaku yang baik kepada anak-anak. Karena tidak seharusnya para siswa-siswi kita, anak-anak kita menjadi korban bullying apalagi jika sampai merenggut nyawa.
Mari buka mata kita, lihat sekeliling kita dan cegah perlakuan bullying sedini mungkin. Mari bersama-sama menjaga para generasi penerus bangsa ini dari tindakan bulying . Say No to Bullying!
Ditulis oleh: Taqiyyah Fathin
pada tanggal: 22 September 2022