Pemberian Vaksin TD dan Dt pada siswa SD IISS
Pelaksanaan vaksin DT dan Td di SD IISS dilaksanakan pada tanggal 28 November 2022 bertempat di Hall IISS. Terdapat tiga kelas yang terdaftar untuk mendapatkan vaksin tersebut, yaitu kelas satu, dua, dan lima. Vaksin Diphtheria Tetanus (DT) diberikan kepada peserta didik kelas satu dan vaksin Tetanus diphtheria (Td) diberikan kepada peserta didik kelas dua dan lima. Pemberian dan pembagian vaksin tersebut sesuai dengan yang sudah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Vaksin tersebut sangat perlu diberikan karena difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Penularan bakteri tersebut bisa melalui udara dari bersin yang dilakukan oleh penderita serta melalui kontak benda yang telah tersentuh oleh penderita. Demam tinggi dan menggigil, tenggorokan dilapisi selaput tebal, pembengkakkan kelenjar pada leher, kehabisan suara, batuk parah, serta bisa diikuti dengan perubahan pada penglihatan merupakan gejala-gejala yang diakibatkan oleh bakteri Corynebacterium.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, pada akhir tahun 2017 tercatat ada 954 kasus difteri dengan 44 kasus kematian di 170 kabupaten/kota dari 30 provinsi di Indonesia. PAda waktu itu kejadian tersebut ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap wabah difteri. Dari kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia semakin gencar untuk melakukan antisipasi terjadinya hal yang sama atau bahkan lebih parah. Salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan pemerataan pemberian vaksin DT dan Td ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Puskesmas Kendalsari merupakan pelaksana pemberi vaksin DT dan Td bagi peserta didik SD IISS yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.
Atas kerjasama antara para petugas kesehatan Puskesmas Kendalsari dan para guru SD IISS yang turut mendampingi seluruh peserta didik saat melaksanakan vaksin, kegiatan tersebut berjalan dengan lancar meskipun terdapat sedikit kendala. Ada beberapa siswa yang merasa ketakutan dan menangis sebelum disuntik. Namun karena kedekatan para guru dan peserta didik, akhirnya mereka mau dibujuk untuk mendapatkan suntikan dari petugas kesehatan.
Setelah melaksanakan vaksinasi, peserta didik bisa langsung pulang untuk beristirahat di rumah dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal itu dilakukan berdasarkan dari hasil musyawarah yang dilakukan oleh dokter, kepala sekolah, dan guru yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Bagi siswa yang pada waktu pelaksanaan vaksin tidak dapat hadir dikarenakan izin dan alasan lain, mereka tetap dapat mengikuti vaksin DT dan Td susulan di Puskesmas Kendalsari kota Malang (an).
Ditulis tanggal 29 November, 2022 Oleh: Andri Nugroho